Credit : Gadget+ |
Sebagai gantinya, OnePlus pun mengumumkan OxygenOS, sistem operasi berbasis Android buatannya sendiri yang akan diterapkan pada perangkat generasi selanjutnya, yakni OnePlus Two. Dengan begitu, One adalah ponsel terakhir OnePlus yang menjalankan CyanogenMod.
Informasi ini disampaikan OnePlus lewat blog resminya. Di sana, perusahaan startup asal Cina tersebut menjelaskan bahwa OxygenOS adalah sistem operasi open source yang dapat dikustomisasi sesuka hati pengguna dan terbebas dari bloatware dan fitur yang tidak perlu.
Nama OxygenOS diambil dari gagasan yang disampaikan oleh salah satu anggota forum OnePlus. Nama OxygenOS dipilih karena “sebagai sebuah elemen, Oxygen (oksigen) adalah lambang kesederhanaan, namun ia sangat kuat.” Mungkin itu yang ingin OnePlus hadirkan lewat OxygenOS: kesederhanaan yang punya kekuatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar